Penggemar yang sudah cukup lama berkecimpung dalam peranggrekan sering melihat bahwa anggrek yang terdapat di depan matanya betul-betul bagus atau cantik. Namun, kalau ditanya mengapa bagus, sulit mereka menjelaskannya. Kalau ada yang menjawab, jawabannya pun sangat umum. Misalnya, karena bentuk bunganya bulart, warnanya lembut, dan sangat menarik.
Jawaban itu ada benarnya, tetapi sangat dangkal dan kurang lengkap. Anggrek yang bagus perlu dinilai untuk menentukan derajat kecantikannya. Hal itu perlu dilakukan karena bunga dan tanaman anggrek memiliki nilai perdagangan. Nilai perdagangan anggrek ditentukan oleh derajat kualitasnya yang berbeda-beda.
Derajat kualitas anggrek itu mempengaruhi harga bunga dan tanaman anggrek. Pemulia anggrek (orchid breeders) memanfaatkan derajat kualitas anggrek untuk menentukan pemakaian induk dan menentukan arah hibrida yang ingin diciptakan.
Derajat kualiras anggrek sangat ditentukan oleh segi manfaatnya. Berdasarkan segi manfaatnya unsur-unsur kualitas anggrek ditentukan oleh keindahan bunganya untuk dipamerkan (exhibition type), dap tahan kesegaran bunga untuk dirangkai, dan keelokannya untuk tanaman pot.
Menilai keindahan anggrek tidak cukup hanya dengan jawaban kata-kata baik atau baik sekali. Ada seni tersendiri untuk menilainya. Untuk memastikan penilaian, dilakukan pembakuan dengan angka-angka nilai yang pasti (secara kuantitatif). Penilaian anggrek dengan nilai baku menurut Pedoman Baku Penilaian Anggrek Indonena (disusun oleh Moeso Suryowinoto, bekerjasama dengan LPM-UGM, Fakultas Biologi UGM, PAI, Diperta) antara lain bertujuan untuk meningkatkan mutu seleksi. Selain itu juga untuk memberi penghargaan pada anggrek yang benar-benar istimewa.
Seleksi berarti mencari anggrek-anggrek yang patut untuk disilangkan, memiliki penampilan memesona, dan menurunkan sifat-sifat genetik yang bisa diandalkan. Berdasarkan hasil seleksi dapat diketahui pula jenis-jenis anggrek yang pantas dikembangkan jadi bunga potong, bahan silangan yang diharapkan merniliki sifat lebih unggul daripada induknya, atau tanaman yang mudah diperbanyak secara vegetatif.
Ada banyak pedoman tentang penilaian anggrek. Pedoman itu antara lain dikeluarkan oleh American Orchid Society, Malayan Orchid Society atau Orchid Society of Thailand. Di Indonesia, pedoman penilaian anggrek tercantum dalam buku hijau Pedoman Baku Penilaian Anggrek Indonesia yang disusun oleh para ahli anggrek Indonesia.
Pokok penilaian anggrek dibedakan atas 4 hal, yaitu penilaian anggrek berbunga bulat, penilaian anggrek berbunga tidak bulat, penilaian anggrek untuk bunga potong, penilaian anggrek untuk kesuburan tanaman, dan penilaian atau penghargaan terhadap orang yang berjasa dalam peranggrekan.
Referensi+
Tidak ada komentar:
Posting Komentar