Selasa, 12 Oktober 2010

Pemrograman Komputer Berorientasi Pada Obyek (OOP)

Pemrograman berorientasi pada obyek atau yang lebih dikenal sebagai Object-Oriented Programming (OOP) adalah suatu pendekatan baru dalam cara pemrograman. OOP muncul sebagai tanggapan atas kebutuhan akan program berskla besar. OOP memungkinkan program memanfaatkan obyek yang telah pernah diciptakan, dalam setiap program yang is inginkan. Dengan cara demikian, kita dapat membangun program besar dan fragmen-fragmen program kecil (obyek) yang telah kita ciptakan sebelumnya. Anda akan melihat nantinya bahwa obyek kelas MENU yang akan kita buat sebentar lagi, akan dapat Anda gunakan kapan dan di mana saja.

Ketika teknologi informatika baru berkembang, dan bahasa komputer tingkat tinggi dibuat pertama kali, orang belum mempennasalahkan apakah bahasa komputer tersebut memungkinkan pemrogram untuk membuat program raksasa semacam editor WS, Lotus 123. BASIC dan FORTRAN yang menjadi bahasa tingkat tinggi pelopor, muncul dengan struktur program yang seadanya. Setelah bertahun-tahun dan perkembangan informatika tumbuh pesat, kebutuhan akan software raksasa pun ikut muncul. BASIC dan FORTRAN, karena struktur yang kacau balau menjadikan program sulit dibaca dan dimengerti. Untuk program kecil ini belum menjadi masalah, namun untuk program komersial besar, penggunaan BASIC atau FORTRAN jelas menyulitkan.

Oleh karena itu muncullah apa yang dinamakan pemrograman terstruktur pada tahun 1960-an. Corak pemrograman ini diwakili oleh Bahasa seperti Pascal dan C yang menawarkan kemungkinan pembuatan program berukuran raksasa. Walaupun demikian, sekalipun menggunakan corak pemrograman terstruktur, sekali suatu proyek mencapai ukuran tertentu, proyek itu menjadi tak terkontrol lagi. Bug (kesalahan pemrograman) yang sering menghabiskan waktu berhari-hari bahkan berbulan-bulan dalam pemrograman terstruktur antara lain adalah terubahnya nilai variabel tanpa bisa dilacak di mana pengubahan itu terjadi; adanya konflik nama (nama variabel/fungsi/prosedur sama); dan kesalahan dalam melewatkan jumlah argumen, tipe argumen.

OOP muncul dengan maksud meniadakan kekurangan-kekurangan pemrograman terstruktur di atas. Perbaikan yang terpenting adalah bahwa OOP memungkinkan pemrogram membagi-bagikan goal ke dalam subgoal-subgoal sehingga masalah yang terjadi bisa dilokalisir. Sebagai contoll, bila Anda ingin membuat sebuah program inventori yang bersifat menu-driven (dipandu oleh menu), Anda dapat membagi sasaran proyek menjadi subproyek yang mengurusi masalah menu, subproyek yang menangani form inventori, subproyek yang menangani pemasukan data dan subproyek yang menangani pencetakan. Pembagian ini membuat kerja Anda sangat terlokalisir sehingga bila ada bug maka Anda tidak perlu mencarinya di wilayah yang terlalu luas.

Agar dapat dikatakan sebagai bahasa yang mendukung OOP, suatu bahasa harus mempunyai tiga hal sebagai berikut: (1) obyek, (2) polimorfisme dan (3) pewarisan.

Sumber:Teknik Pemrograman Turbo Prolog Tingkat Lanjut Oleh Tjendry Herianto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERHATIAN
Dilarang melakukan copy paste (copas) atas sebagian atau semua isi konten dalam blog ini tanpa ada perizinan dari penulis, pelanggaran ini dianggap sebagai pencurian dan itu adalah bentuk KRIMINALITAS.
DMCA.com